Berpikir Besar, Melayani Lebih

0 28

Penulis: Habib Mohsen Hasan Alhinduan

Anggota Dewan Pakar Partai NasDem

 

“Menggapai Sukses dengan Pikiran , Jiwa, dan Hati yang Besar “. Sebuah karya David J. Schwartz,Ph.D The Magic Of Thinking Big (Berpikir dan Berjiwa Besar ) Semua orang mendambakan kesuksesan. Banyak cara merengkuh kesuksesan, tapi salah satu cara yang dahsyat adalah berpikir besar. Semakin Anda menggali kemampuan berpikir besar dalam diri Anda, semakin dekat Anda dengan kebahagiaan dan kepuasan yang anda dambakan. Semuanya bergantung pada cara Anda mengelola benak Anda.

Berpikir, Berjiwa dan Berhati besar dimiliki oleh orang-orang yang ingin sukses apakah itu dari kalangan akademisi,politisi,agamawan, ekonom,budayawan,usahawan dan seniman.

Seorang motivator ternama di USA Jim Dorman dan DR. John C.Maxwell pernah saya mengikuti seminarnya di Jakarta menjelaskan bagaimana cara mengatur strategi menuju sukses (strategi for success) yang mana kini dilakukan  oleh tim pakar Partai NasDem. Artinya berpolitik  merupakan seni cara mengabdi kepada rakyat, negara dan bangsa.

Menghadapi berbagai macam persoalan yang sulit dihadapi dengan sabar dan tulus.Mengurai persoalan persoalan rakyat yang rumit harus dilakukan dengan arif, bijak dan amanah,artinya menggunakan pikiran,jiwa dan hati secara baik untuk menghadapi persoalan hidup, sehingga bisa dijalaninya dengan bahagia dan sukses. Orang yang berpikir,berjiwa dan berhati besar memiliki beberapa ciri, di antaranya;

 

Berpikir positif

Setiap orang yang berpikir,berjiwa dan berhati besar memiliki sikap dan berpikiran positif,dan menyukai challenge tantangan dan situasi yang rumit. Lowell Peacok berpendapat bahwa “sikap adalah kualitas awal yang tampak pada seorang yang sukses. Jika bersikap dan selalu berpikiran positif,serta menyukai tantangan dan situasi yang rumit,itu berarti ia telah meraih setengah dari kesuksesannya.”

Keberhasilan seorang tergantung dari sikapnya sendiri. Perbedaan antara orang-orang yang sukses dan yang tidak sukses dalam hidup adalah kehidupan orang-orang yang sukses senantiasa diatur dan dibayangi oleh pikiran-pikiran tentang saat-saat terbaik mereka,rasa optimistis yang tinggi serta pengalaman-pengalaman terbaik mereka. Sementara itu,  kehidupan orang-orang yang tidak sukses diatur dan dibayangi oleh rasa ragu serta kegagalan-kegagalan mereka dimasa lampau.

Selaras dengan pendapat Clement Stone bahwa pada setiap orang terdapat sedikit perbedaan. Namun, perbedaan yang sedikit itu akan menjadi besar. Perbedaan yang sedikit itu adalah sikap,sedangkan perbedaan yang besar adalah sikap itu positif atau negatif.”

 

Menghargai perasaan orang lain

Menghargai perasaan orang lain bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang tindakan nyata yang menunjukkan bahwa kita peduli dan  menghargai keberadaan mereka dalam hidup kita. Dengan mempraktikkan nilai-nilai ini, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Penghormatan terhadap perasaan orang lain menciptakan lingkungan yang penuh rasa hormat dan saling menghargai. Ini membangun fondasi yang kuat untuk hubungan yang sehat.

Komunikasi yang terbuka dan jujur membuka pintu untuk menghargai perasaan orang lain secara lebih efektif. Dengan berbagi secara terbuka, kita membangun kepercayaan dan pemahaman yang lebih dalam. Menjalin hubungan baik dengan orang lain adalah kunci sukses.

Seorang pengusaha A.H.Smith , mantan presiden perusahaan kereta api di Amerika Serikat berkata :” Kereta api adalah 95 % manusia dan 5% besi.” Bila seorang tahu kiat bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain, berarti 85 % seorang telah berada di jalan menuju sukses dalam usaha pekerjaan, atau profesi apapun.Ini pun berarti 99 % seorang telah memasuki jalan menuju kebahagiaan pribadi.

Pentingnya melakukan hubungan dapat membuat kita berhasil ataupun sebaliknya.Mutu suatu hubungan dengan pasangan hidup kita akan menentukan bagaimana hubungan kita dengan anak-anak. Demikian juga mutu hubungan kita dengan sesama rekan sebagian besar menentukan keberhasilan ataupun kegagalan kita dalam dunia usaha.

Jim Dorman dan John C. Maxwell berkata ” Semua keahlian dan ketrampilan teknis di dunia ini tidak akan dapat membuat seseorang mampu mencapai sesuatu yang diinginkan, kecuali jika ia bisa mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain.

Beda seorang yang bersifat egoisme biasanya tidak peduli dengan orang lain, tidak peka terhadap kebutuhan orang lain, dan memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi,menghargai diri sendiri secara berlebihan, memandang orang lain hina, dan merasa lebih besar dari orang lain atau kurang berinteraksi dengan orang lain. Alhasil sifat-sifat negatif itu selalu ada pada diri seorang.

“Satu-satunya unsur terpenting dalam menformalisasikan sukses adalah mengetahui cara berhubungan baik dengan orang banyak.” Theodore Roosevelt

” Saya bersedia membayar lebih untuk kemampuan berhubungan dengan orang banyak daripada kemampuan lain didunia ini.” John D. Rockefeller.

 

Mudah memaafkan 

Memaafkan orang lain merupakan sifat terpuji dalam Islam. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk lebih mudah memaafkan orang lain:Melatih diri empati dengan cara mencoba memahami perspektif orang lain yang menyakiti Anda. Mungkin mereka sedang berjuang dengan konflik internal mereka sendiri.

Berusaha untuk bertemu dengan orang yang menyakiti jika memungkinkan, cobalah untuk bertemu dengan orang yang menyakiti hati Anda. Sampaikan dengan jujur apa yang Anda rasakan dan jelaskan bahwa Anda sedang berusaha memaafkan.Melihat dari perspektif orang lain pada umumnya orang yang mudah memaafkan memiliki kemampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain.

Puncak akhlak yang baik kita sematkan pada diri kita adalah memaafkan orang lain yang berbuat kesalahan kepada diri kita ” Memaafkan orang yang dzalim kepadamu adalah puncak kesantunan dan keberanian, memberi sesuatu kepada orang yang tak pernah memberi kepadamu adalah puncak kedermawanan, menyambung tali hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu adalah puncak kebaikan” Hadist

 

Tabah dan ikhlas

Tabah adalah kemampuan untuk menerima nasib dan menghadapi hidup dengan tenang, tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu. Sementara itu,  ikhlas adalah sikap perbuatan yang dilakukan dengan tulus dan tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari orang lain. Di samping itu juga orang yang berpikir,berjiwa dan berhati besar menerima apa pun yang ada di dalam kehidupan, baik maupun buruk,tidak mudah tersinggung dan selalu bersyukur, senang menolong tanpa pamrih dan sangat menghargai hubungan dengan orang lain

Penulis sengaja menukilkan artikel ini dalam bentuk ulasan yang singkat dalam rangka sebagai anggota dewan pakar sewajarnya memiliki sikap berpikir, berjiwa dan berhati besar dalam menjalani tugas yang mulia ini. Semoga program yang sudah dicanangkan bisa berjalan dengan lancar dan sukses.

Leave A Reply

Your email address will not be published.