Keutamaan Haji Akbar: Apa yang Membuat Keistimewaannya
Penulis: Mohsen Hasan Alhinduan
Anggota Dewan Pakar NasDem
Masyarakat muslim di negeri kita sering mendengar istilah haji akbar itu bilamana wukuf Arafah bertepatan dengan hari Jumat. Banyak berpendapat bahwa sebaik-baiknya hari adalah hari wukuf Arafah apabila bertepatan dengan hari Jumat, keutamaannya lebih dari 70 kali haji selain di hari Jumat.
Anggapan umum bahwa hari wukuf yang bertepatan dengan hari Jumat pahalanya seperti melakukan 70 ibadah haji, menurut sebagian ulama bahwa anggapan itu adalah berlebihan tidak ada asal usulnya dalam Islam baik itu hadis Rasulullah, sahabat atau tabiìn.”
Tidak ada dalil Al-Quran atau hadis shohih yang secara spesifik menyebutkan tentang “Haji Akbar” dengan pahala 70 kali haji. Istilah “Haji Akbar” lebih banyak digunakan dalam tradisi dan budaya masyarakat Muslim, tetapi tidak ada dasar yang kuat dalam Al-Quran atau hadis shohih tentang pahala 70 kali haji.
Namun, ada hadis yang menyebutkan tentang keutamaan wukuf di Arafah dan haji secara umum. Misalnya, hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Al-Hajju al-Mabrur” (haji yang mabrur) tidak ada balasan yang pantas baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, meskipun tidak ada dalil spesifik tentang “Haji Akbar” dengan pahala 70 kali haji, haji dan wukuf di Arafah tetap merupakan ibadah yang sangat penting dan memiliki keutamaan besar dalam Islam.
PENGERTIAN WUKUF DI PADANG ARAFAH
Wukuf merupakan rukun haji yang kedua,dan merupakan rukun yang paling utama.Seseorang jamaah yang tidak melaksanakan wukuf di padang Arafah, ibadah hajinya tidak sah.Disebutkan dalam hadis Nabi saw ” Haji itu -wajib hadir- di Padang Arafah- sesuai petunjuk dari Nabi saw-Jika tidak melakukan wukuf di Padang Arafah, maka Ibadah Hajinya tidak sah.” (HR Abd.Rahman Ibn Ya’mar Ad-Daily)
Wukuf artinya berhenti walau sejenak, sedangkan Arafah berarti ta’aruf (berkenalan). Wukuf di Padang Arafah berarti diam sejenak di Padang Arafah untuk berta’aruf terhadap hakekat diri sendiri.Menurut sejarah Nabi Muhammad saw disaat berkhutbah di Padang Arafah pada haji Wada’ (perpisahan) di jabal Arrahmah adalah pada hari Jumat 9 Dzuhijjah 10 H bertepatan 6 Maret 632 M.
Wukuf Arafah bertepatan pada hari Jumat menurut anggapan mayoritas muslim disebut Haji Akbar.
Menteri Agama Nazarudin Umar dalam sambutannya menyampaikan bahwa wukuf di Arafah diperkirakan jatuh pada hari Jumat sebuah momen yang memiliki keutamaan pahala yang lebih besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun biasa. “Tahun ini, insyaallah adalah haji akbar. Pahalanya lebih besar dari haji biasa, jamaah tahun ini beruntung bisa menunaikan ibadah haji akbar…?? Insyaallah Ibadah haji tahun ini jatuh pada hari Jumat 6 Juni 2025 bertepatan 9 Dzulhijjah 1446 yang disebut Haji Akbar..?
HAJI AKBAR ITU APA
Pelaksanaan Wukuf Arafah pada tahun ini akan menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia karena pelaksanaan ibadah haji tahun ini bertepatan dengan peristiwa yang dikenal sebagai Haji Akbar. Istilah ini digunakan ketika hari wukuf di Arafah, yang merupakan puncak ibadah haji, jatuh pada hari Jumat. Dengan demikian ibadah haji akan menambah keutamaan spiritual yang luar biasa bagi para jamaah.
Mazhab Imam Syafi’i berpendapat ;” Jika hari Jum’at bertepatan dengan hari Arafah, maka Allah Ta’ala mengampuni dosa seluruh jamaah yang melakukan wukuf Arafah secara langsung,berbeda pada hari Jum’at diluar wukuf Arafah, yakni Allah Swt akan mengampuni dosa orang-orang yang zalim dan melipat gandakan pahalanya.
Mazhab Imam Hanafi berpendapat ; Shalat Jumat memiliki keutamaan pahalanya tujuh puluh kali haji, dan setiap orang diampuni dosanya secara langsung. Mereka berkata: Hari yang paling utama adalah hari Arafah jika bertepatan dengan hari Jum’at, dan lebih baik dari tujuh puluh kali haji pada hari selain Jum’at
Pengertian secara umum, Haji Akbar merujuk pada pelaksanaan ibadah haji di mana wukuf di Arafah terjadi pada hari Jumat. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling utama dan dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Ketika wukuf ini bertepatan dengan hari Jumat, yang dalam Islam disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari), maka ibadah haji tersebut disebut sebagai Haji Akbar.
Istilah ini memiliki dasar dalam hadis Nabi Muhammad SAW, di mana beliau menyebut hari Nahr (10 Dzulhijjah) sebagai hari Haji Akbar. Namun, dalam konteks populer, Haji Akbar sering dikaitkan dengan wukuf yang jatuh pada hari Jumat, meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini.
Berkata Ibnul Qayyim dalam kitabnya Zadul Màad bab Haji ;”
Adapun apa yang banyak beredar di masyarakat bahwa pahalanya sama dengan tujuh puluh kali haji, maka itu adalah dusta dan tidak ada dasarnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak pula dari salah seorang sahabat dan tabi’in, dan Allah lebih mengetahui. “Zād al-Ma’ād” (1/60-65) secara singkat.
Menurut Prof.Dr.Sayid Muhamad Alwi Almaliki seorang ahli hadis tokoh ulama terkemuka di Mekkah dan kontradiktif dengan mayoritas ulama di Mekkah, pengisi majlis ilmu secara rutin di masjidil haram menyebut dalam kitabnya ;”Alhajju Fadhaailun Waa Ahkaamun (Ibadah Haji ; Keutamaan dan Hukumnya) ;” Wukuf Arafah yang bertepatan dengan hari Jumat lebih utama dibanding hari lainnya, karena dua waktu yang istimewa dan mustajab… disebutkan dalam sebuah hadis shohih yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Rasulullah saw bersabda ;” iltamisuu assaa’ah allatii turja fii yaumil jumua’h ba’ada sholaatil àshri ila ghaibatis shamsi.”
Artinya ,” berusahalah kamu mencari waktu yang mustajab pada hari Jumat,waktunya terhitung sejak Asar hingga terbenamnya matahari.” Riwayat Atturmidzi
DUA PERISTIWA AGUNG DALAM SATU HARI
Jika hari Arafah bertepatan dengan hari Jumat, bertepatan juga dengan hari raya, dan juga bertepatan dengan haji wada-nya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat, maka peristiwa ini memiliki nilai keutamaan yang besar. Sedangkan, haji yang paling besar ( haji akbar) adalah Hari Kurban ( Yaumun Annahr).
Menurut jumhur (mayoritas) ulama disebut Haji Akbar karena terjadi dua peristiwa besar yaitu pertama ibadah wukuf di padang Arafah sebagai puncaknya ibadah haji dimana seluruh jemaah haji berkumpul di padang Arafah melaksanakan kewajiban ibadah wukuf sebagai rukun haji dan kedua hari Jumat sebagai Sayyidul Ayyam adalah istilah dalam bahasa Arab yang berarti “Penghulu Hari” atau “Hari yang Paling Utama”. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan hari Jumat, karena hari Jumat dianggap sebagai hari yang paling mulia dan utama dalam seminggu bagi umat Islam.
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW, hari Jumat disebut sebagai Sayyidul Ayyam karena hari itu adalah hari berkumpulnya umat Islam untuk melaksanakan shalat Jumat dan berdzikir kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hari Jumat dianggap sebagai hari yang penuh berkah dan kemuliaan.
ARAFAH HANYA SHOLAT JAMA’ TAKDIM & QASAR
Apabila wukuf Arafah bertepatan dengan hari Jumat, maka jemaah haji yang berada di Arafah, mereka melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar dengan Jamak Takdim (menggabungkan shalat Dzuhur dan Ashar pada waktu Dzuhur) dan Qasar (meringkas shalat menjadi 2 rakaat) karena mereka sedang melaksanakan ibadah haji dan berada di luar kota tempat tinggal mereka.
Jadi, pada saat wukuf di Arafah yang bertepatan dengan hari Jumat, jemaah haji tidak meninggalkan shalat Jumat secara umum, tetapi jemaah haji di Arafah melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar dengan jamak dan qasar, bukan shalat Jumat. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw pada waktu melaksanakan wukuf pada haji wada’nya. Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hal ini, dan yang terpenting adalah mengikuti aturan dan petunjuk dari pihak berwenang dan para pembimbing haji.
Fatwa ulama yang mu’tamad – paling dipercaya- tentang hukumnya “Apakah di wajibkan melaksanakan sholat Jumat pada waktu wukuf Arafah.?”
Jawabannya adalah :”Jika waktu wukuf Arafah bertepatan dengan hari Jumat, maka para Jemaah haji yang sedang melakukan wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat, jemaah haji tetap tidak wajib melaksanakan sholat Jumat, melainkan melakukan shalat zuhur dan asar dengan jamak taqdim. Mereka juga akan mendengarkan khutbah Arafah, bukan khutbah Jumat.
Sementara jika di dalam negeri Indonesia hari lebaran idul Fitri atau Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat maka diwajibkan bagi mukimin melaksanakan sholat Jumat dan tidak di wajibkan bagi musafirin.
Keutamaan Haji Akbar
Pelaksanaan Haji Akbar diyakini memiliki keutamaan spiritual yang lebih besar dibandingkan dengan pelaksanaan haji pada tahun-tahun biasa.
Beberapa keutamaan tersebut antara lain:
- Pahala yang Berlipat Ganda
Melaksanakan haji pada Haji Akbar diyakini mendapatkan pahala yang lebih besar.
- Penghapusan Dosa
Haji yang mabrur, terutama pada Haji Akbar, diyakini dapat menghapus dosa-dosa sebelumnya.
- Kesempatan Langka
Karena Haji Akbar tidak terjadi setiap tahun, jamaah yang melaksanakannya dianggap mendapatkan kesempatan langka yang penuh berkah.
Himbauan kepada seluruh jamaah haji Indonesia agar melakukan persiapan yang sempurna dalam rangka menghadapi pelaksanaan ibadah Haji Akbar yang akan datang ini.
Mengingat keistimewaan Haji Akbar, jamaah haji diharapkan juga mempersiapkan diri dengan sebaik- baiknya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Memahami Makna Ibadah Haji
Memahami tata cara dan rukun haji dengan baik untuk memastikan pelaksanaan ibadah yang sah dan mabrur.
- Kesehatan Fisik dan Mental
Menjaga kesehatan agar mampu menjalankan rangkaian ibadah haji yang memerlukan stamina dan ketahanan.
- Kesiapan Spiritual
Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai persiapan spiritual menghadapi Haji Akbar.
Sebuah hadis riwayat Jabir dari Nabi Muhamad saw bersabda :” Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat duabelas jam, tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah Swt dan memohon sesuatu melainkan Allah SWT mengabulkannya.
Oleh karena itu, berdoalah dan manfaatkanlah waktu-waktu yang sangat berharga itu terutama waktu terakhir di waktu asar.” Abu Daud dan Annasa’i.